Senin, 17 Maret 2008

puisi

Di Tengah Kesibukan

Kami dating ke ibu kota
Mengadu nasib mencari kerja
Keluar masuk tanya lowongan
Hasilnya nihil tanpa jawaban

Sungguh sial nasib dirinya
Bekal menipis kontrakan habis
Daripada pulang bertanya hampa
Lebih baik terlunta- lunta

Hidup ini butuh pengorbanan
Kerja apapun harus dilaksanakan
Jadi pemulung, pengamen, kuli bangunan
Asalkan tidak mengganggu keamanan

Pahlawan Kita

Tangan- tangan kecil mungil

Tepat dan tegap mengatur lalu lintas

Sepeda motor dan mobil

Berjalan teratur menurut menurut batas

Dipersimmpangan jalan raya itu

Kendaraan lalu lintas disana

Tidak heran dan tidaklah ragu

Pemakai jalan patuh padanya

Wahai kawan- kawan semua

Tidakkah engkau bangga padanya

Polisi cilik yang gagah perkas

Jadi penerus pahlawan bangsa

Hiburan

Aneka ragam jenis hiburan

Dari nonton, bermain, sampai rekreasi

Semua itu punya tujuan

Meredam lelah menghibur hati

Gerak dan canda pelawak kita

Mengelitik jiwa mengundang tawa

Jika sicebol mulai bergaya

Hati yang gundah hilang sirna

Alam lingkungan adaklah kawan

Gunung sungai kampung halaman

Jika kupandang dan kurasakan

Hati geluisah menjadi tentram

Tapi ingat kawan semua

Cari hiburan ad waktunya

Jika kita salah menggunakannya

Kita menanggung akibatnya

Untuk pak Tani

Sungguh besar jasmu pak petani

Kau sumbangkan bhakti bagi pertiwi

Mengolah lahan gersang jadi bersemi

Daari tanaman pangan hingga tanaman produksi

Teriknya matahri tak kau hiraukan

Dinginnya cuaca tak jadi halangan

Ayunan cangkulmu…

Cucur keringatmu…

Tak henti- henti

Mengolah tanah yang kita cintai

Terima kasih pak petani

Terima kasih Atas pengorbanan yang kau berikan

Walau jasamu tak terbalaskan

Kami akan meminta dan mengharapAgar tuhan memberimu kekuatan

Ssal Kemudian Tak Berguna

Sejak kecil aku tak mengenal berhemat

Uang jajanku selalu habis tak tersisih

Setelah dewasa aku semakin jahat

Berjudi, Berfoya- foya, dan memeras orang tua

Wahai kawan, hamdal, dan folan

Janganlah engkau mengumbar nafsu serakah

Hidup hematlah semenjak dini

Agar bahagia hidupmu nanti

Oh tuhan…

Baru kini aku sadarai

Setelah semua harta endku habis

Uang tak punya makanan pun tak ada

Siapa yang sudi untuk memberi

Tidak ada komentar: