Senin, 17 Maret 2008
Biodata
Kelas : IX-I ( sembilan satu )
Sekolah : SMPN I Leuwiliang
TetaLa : Surabaya, 23 Juli 1993
Hobby : Belajar, Nonton TV, Ngedengerin musik, dll
Nama : AjeNg S SeptiaNi
Kelas : IX-I ( sembilan satu )
Sekolah : SmpN 1 Leuwiliang
TetaLa :Bogor, 02 September 1992
Hobby : Ngedengerin musik
Nama : Siti Nabilla N
Kelas : IX-I ( sembilan satu )
Sekolah : SMPN I Leuwiliang
TetaLa : Bogor, 27 Agustus 1992
Hobby : Foto2, Ngedengerin musik, Baca komik, dll
Nama : ReNny Oktaviani
Kelas : IX-I ( sembilan satu )
Sekolah : SMPN I Leuwiliang
TetaLa : Bogor, 03 Oktober 1993
Hobby : Baca Novel & Komik, Foto2, Ngedengerin Musik
Nama : Dewi Widiawati
Kelas : IX-I ( sembilan satu )
Sekolah : SMPN I Leuwiliang
TetaLa : Bogor, 28 Agustus 1992
Hobby : Baca2 Book, Nonton TV
cerpen
Sang Raja Yang Bijaksana
Alkisah disuatu negri sebrang, tersebutlah seorang raja yang sangat bijaksana. Ia sangat dicintai oleh rakyatnya. Negrinya subur, makmur, aman, dan tentram. Rakyatnya hidup rukun dan bahagia.
Pada suatu hari, balairiung tampak ramai. Hari itu di baliriung akan diadakan musyawarah. Sang raja berkata kepada mentrinya. “wahai perdana mentriku, Negr kita ini memang aman daan tentram, tetapi aku ingin agar disekeliling wilayah ini di bangun benteng yang kuat. Selain itu, perlengkapi seluruh balatentara kita dengan senjata dan perllindungn yang dapat di andalkan!” sang perdana mentripun datang sambil menyembah dan berkata: “Daulat tuanku! Perintah paduka akan hamba laksanakan.”
Konon kabarnya beberapa tahun kemudian, datanglah balatentara musuh menyerang negrinya. Sang Raja memimpin perlawanan. Seluruh rakyat di perintahkan untuk bersiap-siap dan tetap tenang. Sang raj maju ke
Seluruh balatentara kerajaan memekikkan kemenangan. Mereka disambut rakyat dan gembira. Keesokan harinya sang Raja bijak mengadakan pesta sebagai rsa syukur atas dilimpahkannya keselamatan dan malapetaka.
puisi
Di Tengah Kesibukan
Kami dating ke ibu
Mengadu nasib mencari kerja
Keluar masuk tanya lowongan
Hasilnya nihil tanpa jawaban
Bekal menipis kontrakan habis
Daripada pulang bertanya hampa
Lebih baik terlunta- lunta
Hidup ini butuh pengorbanan
Kerja apapun harus dilaksanakan
Jadi pemulung, pengamen, kuli bangunan
Asalkan tidak mengganggu keamanan
Pahlawan Kita
Tangan- tangan kecil mungil
Tepat dan tegap mengatur lalu lintas
Sepeda motor dan mobil
Berjalan teratur menurut menurut batas
Dipersimmpangan jalan raya itu
Kendaraan lalu lintas disana
Tidak heran dan tidaklah ragu
Pemakai jalan patuh padanya
Wahai kawan- kawan semua
Tidakkah engkau bangga padanya
Polisi cilik yang gagah perkas
Jadi penerus pahlawan bangsa
Hiburan
Aneka ragam jenis hiburan
Dari nonton, bermain, sampai rekreasi
Semua itu punya tujuan
Meredam lelah menghibur hati
Gerak dan canda pelawak kita
Mengelitik jiwa mengundang tawa
Jika sicebol mulai bergaya
Hati yang gundah hilang sirna
Alam lingkungan adaklah kawan
Gunung sungai kampung halaman
Jika kupandang dan kurasakan
Hati geluisah menjadi tentram
Tapi ingat kawan semua
Cari hiburan ad waktunya
Jika kita salah menggunakannya
Kita menanggung akibatnya
Untuk pak Tani
Sungguh besar jasmu pak petani
Kau sumbangkan bhakti bagi pertiwi
Mengolah lahan gersang jadi bersemi
Daari tanaman pangan hingga tanaman produksi
Teriknya matahri tak kau hiraukan
Dinginnya cuaca tak jadi halangan
Ayunan cangkulmu…
Cucur keringatmu…
Tak henti- henti
Mengolah tanah yang kita cintai
Terima kasih pak petani
Terima kasih Atas pengorbanan yang kau berikan
Walau jasamu tak terbalaskan
Kami akan meminta dan mengharapAgar tuhan memberimu kekuatan
Ssal Kemudian Tak Berguna
Sejak kecil aku tak mengenal berhemat
Uang jajanku selalu habis tak tersisih
Setelah dewasa aku semakin jahat
Berjudi, Berfoya- foya, dan memeras orang tua
Wahai kawan, hamdal, dan folan
Janganlah engkau mengumbar nafsu serakah
Hidup hematlah semenjak dini
Agar bahagia hidupmu nanti
Oh tuhan…
Baru kini aku sadarai
Setelah semua harta endku habis
Uang tak punya makanan pun tak ada
Siapa yang sudi untuk memberi